Minggu, 09 Desember 2018

Bagaimana Cara Belajar Pemrograman? [ini 5 Tips yang bisa kamu coba]


Published by Fahrur Rizal on 09 Desember 2018


Belajar pemrograman atau coding itu mudah.
Namun, bagi pemula—apalagi yang belum pernah coding—belajar pemrograman itu sangat sulit.
Nggak tau harus mulai belajar dari mana dan apa saja yang harus dipelajari.
Nah, pada kesempatan ini, saya ingin berbagi beberapa pengalaman dan tips belajar pemrograman yang pernah saya lakukan.
Pastikan kamu sudah memutuskan akan belajar bahasa pemrograman apa atau teknologi yang mana.
Baiklah, mari kita mulai…

1. Perbanyak Praktek

Programmer Coding
Belajar pemrograman atau coding harus dilakukan dengan praktek, bukan menghapal seperti belajar Agama.
Belajar agama juga tidak ada artinya, kalau kita hanya menghapal surat dan ayat tertentu saja tanpa dipraktekan (diamalkan) dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu halnya dengan belajar pemrograman.
Tidak ada artinya hanya membaca buku tentang pemrograman saja tanpa praktek.
Sebuah kutipan mengatakan:
“Pengalaman adalah guru terbaik”
Dengan praktek kita akan dapat pengalaman. Sedangkan dengan membaca dan memahami teori, kita dapat ilmunya. — Tweet this!
Karena itu, banyak-banyaklah praktek.
Apa yang harus dipraktekkan?
Untungnya dalam belajar bahasa pemrograman, tidak sama seperti belajar bahasa alami yang harus bisa berbicara, mendengarkan, menulis, dan membaca.
Dalam pemrograman, kita cukup bisa menulis dan membaca saja.
Tulis kodemu sendiri, dan belajarlah cara membaca kode orang lain.
Kenapa berbicara dan mendengarkan tidak dipraktekkan?
Memangnya ada orang yang ngomong pakai bahasa pemrograman?

2. Gunakan Modul atau Tutorial yang Lengkap

Buku Tutorial Pemrograman
Jika kamu belajar dari internet, pastikan tutorialnya lengkap alias tidak setengah-setengah pembahasannya.
Modul yang lengkap biasanya terstruktur dari bab ke bab.
Tidak seperti Petanikode yang membahas macem-macem ðŸ˜„, tapi saya lagi berusaha menyempurnakannya.
Kenapa harus lengkap dan terstruktur?
Karena agar bisa melakukan tips selanjutnya (Tips ke-3).

3. Buat Jadwal Belajar

Jadwal Coding
Jadwal akan membuatmu melakukanya secara rutin dan menjadi kebiasaan.
Sediakan waktu setiap hari setidaknya 1–2 jam untuk fokus belajar coding.
Saat jam tersebut, jangan lakukan yang lain seperti buka FB, Email, Twitter, dll. Fokus saja belajarnya. Nanti kalau sudah selesai, baru buka yang itu.
Cara ini pernah saya coba sendiri dengan membuat jadwal 3 jam belajar coding sehabis sahur.
Hasilnya, saya bisa memahami dasar pemrograman dalam sebulan.
Kalau kuliah mungkin membutuhkan waktu 1-2 semester, karena jadwalnya kan tiap minggu.
Ada tools atau aplikasi untuk buat jadwal?
Kamu bisa manfaatkan Google Calendar untuk membuat pengingat (reminder) harian, dan merekamnya dengan aplikasi semacam Habits tracker.
Biar kelihatan, ada bolong atau tidak.
Aplikasi pencatat habis

4. Cari Teman dan Mentor

Teman belajar Pemrograman
Belajar sendiri pasti kurang enak…
Kalau ada error tidak ada teman diskusi, tidak ada tempat bertanya dan curhat.
Coba ajak beberapa temanmu untuk belajar hal yang sama. Kalau bisa buat tantangan, balap-balapan selesaikan modulnya.
Atau mungkin kamu sudah punya teman yang sudah belajar duluan. Kamu bisa tantang dirimu untuk mengejarnya.
Kamu juga bisa menjadikan dia mentor (kalau dia mau), karena dia sudah belajar duluan dan punya banyak pengalaman.
Mentor bisa kamu manfaatkan untuk meminta saran, bertanya, dan berdiskusi tentang masalah yang kamu alami selama belajar.
Atau, kamu juga bisa bergabung di beberapa komunitas pemrograman di internet.

5. Catat dan Bagikan agar tidak Lupa

Mencatat Coding
Cara saya mengingat apa yang sudah dipelajari adalah dengan mencatatnya di blog.
Ini terbukti efektif, daripada membuat catatan di buku.
Apa yang kita tulis, akan dibaca juga oleh orang lain.
Secara tidak sadar, kita juga sedang berlatih menulis dan berkontribusi.
Skill menulis sangat dibutuhkan dalam dunia pemrograman.
Lihat saja…
Apa jadinya kalau tidak ada yang mau menulis dokumentasi.
Belajar coding menjadi lebih sulit, karena kita harus memahami dan membaca kode langsung, tanpa panduan dan dokumentasi.
Karena itu, buatlah dokumentasimu sendiri.
Buat catatan dalam bahasa indonesia, agar orang lain yang tidak bisa bahasa inggris bisa membaca dan mempelajarinya.

Sabtu, 08 Desember 2018

Cara Menggunakan Aplikasi Raptor Untuk Belajar Flowchart

Cara Menggunakan Aplikasi Raptor Untuk Belajar Flowchart

Published by Fahrur Rizal on 08 Desember 2018

Sebelum kita mulai mempelajari pemrograman komputer, ada hal dasar yang harus kita pelajari dan pahami terlebih dahulu, yaitu algoritma pemrograman. Algoritma dalam pemrograman bisa direpresentasikan dengan menulis langsung algoritma menggunakan bahasa pemrograman atau juga dengan menggunakan flowchart. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan cara menggunakan aplikasi Raptor untuk belajar flowchart dan mengapa kita harus mempelajarinya.
Apa itu algoritma pemrograman? Secara singkat, algoritma pemrograman adalah urutan atau langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah yang dijalankan oleh komputer.
Apa itu flowchart? Flowchart adalah representasi grafis dalam bentuk bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) dari suatu algoritma dengan bantuan berbagai simbol atau bentuk. Dengan bantuan flowchart, kita dapat dengan mudah mempelajari algoritma dari suatu program komputer.
Dalam tulisan ini, kita akan menggunakan aplikasi bernama Raptor untuk belajar algoritma dasar dari pemrograman yang direpresentasikan dengan flowchart.

Raptor – Flowchart Interpreter

Bukalah aplikasinya. Tampilan awal dari aplikasi Raptor akan seperti gambar dibawah ini:

Saat kita membuka aplikasi Raptor, akan ada dua jendela yang terbuka, yaitu Raptor dan MasterConsole. Jendela Raptor adalah jendela yang akan kita gunakan untuk bekerja (workspace), sedangkan jendela MasterConsole adalah jendela yang berfungsi untuk melihat keluaran (output) dari aplikasi Raptor.

Simbol

START
Simbol ini merupakan simbol awal dari flowchart. Algoritma yang nanti kita buat/jalankan akan dimulai dari simbol ini.


END
Simbol ini merupakan simbol akhir dari flowchart. Algoritma yang nanti kita buat/jalankan akan berakhir di simbol ini.


ASSIGNMENT
Simbol ini digunakan untuk membuat sebuah variabel atau mengubah nilai sebuah variabel dengan nilai yang sudah ditentukan.


INPUT
Simbol ini digunakan untuk membuat sebuah variabel atau mengubah nilai sebuah variabel dengan nilai yang dimasukan melalui keyboard.


OUTPUT
Simbol ini digunakan untuk menampilkan tulisan atau nilai dari suatu variabel ke layar monitor komputer (MasterConsole).


SELECTION
Simbol ini digunakan untuk membuat keputusan berdasarkan suatu kondisi yang diberikan. Alir algoritma akan berubah sesuai dengan keputusan dari kondisi tersebut.


LOOP
Simbol ini digunakan untuk mengulang algoritma/urutan-urutan simbol sampai kondisi yang diberikan tidak terpenuhi lagi.




Cara Menambahkan Simbol Flowchart

  1. Klik simbol yang akan ditambahkan. Simbol tersebut akan berubah warna menjadi merah jika simbol di-klik (panah nomor 1). Contoh: kita akan menambahkan simbol OUTPUT.
  2. Klik panah tempat simbol akan ditambahkan (panah nomor 2). Contoh: kita akan menambahkan simbol tersebut diantara simbol START dan END.
  3. Simbol berhasil ditambahkan (panah nomor 3).

Cara Menjalankan Flowchart dan Mengatur Kecepatan Flowchart

  • Untuk menjalankan flowchart, klik tombol Play ►. Kita juga bisa memberhentikan flowchart yang sedang berjalan dengan meng-klik tombol Pause ❙❙ atau Stop ◼ (kotak nomor 1).
  • Untuk mengatur kecepatan jalannya flowchart, kita atur dibagian yang ditunjukan oleh kotak nomor 2.

Algoritma Dasar Pemrograman

Dalam pemrograman, dikenal tiga algoritma dasar, yaitu sekuensial, pemilihan dan perulangan. Sekarang kita akan belajar ketiga algoritma dasar tersebut dan membuat flowchartnya.

Sekuensial

Secara singkat, sekuensial berarti berurutan. Algoritma berjalan secara sekuensial. Dalam flowchart, setiap simbol dijalankan secara berurutan, dimulai dari simbol START sampai simbol END.
Sebagai contoh, kita akan membuat flowchart dengan aplikasi Raptor untuk menampilkan tulisan “Hello World” dan “Belajar Raptor”.
Langkah pengerjaan:
  1. Tambahkan dua simbol OUTPUT diantara simbol START dan simbol END. (Gambar No. 1)
  2. Klik dua kali pada simbol OUTPUT pertama. Akan muncul jendela ‘Enter Output’. Ketikan “Hello World” (dengan tanda petik ganda) pada kotak putih yang tersedia. Klik tombol ‘Done’ jika sudah selesai. (Gambar No. 2)
  3. Lakukan langkah yang sama pada simbol OUTPUT kedua dengan tulisan “Belajar Raptor”. Jika sudah selesai, simbol OUTPUT yang ada pada workspace akan seperti pada gambar. (Gambar No. 3)
  4. Jalankan flowchart yang telah dibuat. Flowchart akan berjalan dari simbol START sampai simbol END dan mengeluarkan keluaran di MasterConsole. (Gambar No. 4)
Jika kita perhatihan, urutan keluaran pada MasterConsole akan sama dengan apa yang kita buat pada flowchart, karena flowchart berjalan secara sekuensial.

Pemilihan

Algoritma dasar pemrograman selanjutnya adalah pemilihan. Dengan menggunakan simbol SELECTION, kita dapat melakukan pengambilan/pemilihan keputusan berdasarkan kondisi yang telah ditentukan dan mengubah alir dari suatu algoritma. Jalannya algoritma tetap sekuensial, hanya jalurnya saja yang berbeda. Keputusan yang dibuat hanya akan menghasilkan dua jawaban, yaitu BENAR atau SALAH.
Sebagai contoh, kita akan membuat flowchart untuk menentukan apakah bilangan/angka yang kita masukan melalui keyboard lebih dari 10. Jika BENAR (bilangan lebih dari 10), maka akan keluar tulisan “Bilangan lebih dari 10”. Jika SALAH (bilangan kurang dari atau sama dengan 10), maka akan keluar tulisan “Bilangan kurang dari atau sama dengan 10”.
Langkah pengerjaan:
  1. Tambahkan simbol INPUT sesudah simbol START, diikuti simbol SELECTION. Tambahkan juga simbol OUTPUT pada sisi YES dan NO. (Gambar No. 1)
  2. Klik dua kali pada simbol INPUT. Akan muncul jendela ‘Enter Input’. Pada bagian ‘Enter Prompt Here’, ketikan pesan yang akan dimunculkan, contohnya “Masukan bilangan:” (dengan tanda petik ganda). Pada bagian ‘Enter Variabel Here’, ketikan nama variabel, contohnya “bilangan” (tanpa tanda petik ganda). Klik ‘Done’ jika sudah selesai. (Gambar No. 2)
  3. Klik dua kali pada simbol belah ketupat. (Gambar No. 3) Akan muncul jendela ‘Enter Selection Condition’. Pada bagian ‘Enter selection condition’, ketikan “bilangan > 10” (tanpa tanda petik ganda), inilah kondisi yang kita buat untuk pengambilan/pemilihan keputusan. Klik ‘Done’ jika sudah selesai. (Gambar No.4)
  4. Tampilkan tulisan pada simbol OUTPUT. “Bilangan lebih dari 10” untuk simbol OUTPUT pada sisi YES dan “Bilangan kurang dari atau sama dengan 10” untuk simbol OUTPUT pada sisi NO. Jika sudah selesai, tampilan flowchart akan seperti pada gambar. (Gambar No. 5)
  5. Jalankan flowchart yang telah dibuat. Akan muncul jendela yang meminta kita untuk memasukan bilangan. (Gambar No. 6) Disini, kita akan coba memasukan bilangan/angka 12. Klik tombol ‘OK’ jika sudah selesai. Flowchart kemudian akan kembali berjalan dan menampilkan keluaran di MasterConsole. Keluara yang ditampilkan adalah tulisan “Bilangan lebih dari 10” karena kita memasukan bilangan/angka 12. (Gambar No. 7)

Perulangan

Algoritma dasar pemrograman yang terakhir adalah perulangan. Dengan menggunakan simbol LOOP, kita dapat melakukan perulangan / mengulang simbol-simbol lainnya sampai kondisi yang kita berikan tidak terpenuhi lagi.
Sebagai contoh, kita akan membuat flowchart untuk mengeluarkan tulisan “Bilangan: 1”, “Bilangan: 2”, “Bilangan: 3” dan seterusnya sampai “Bilangan: 10”.
Langkah pengerjaan:
  1. Tambahkan simbol ASSIGNMENT sesudah simbol START, diikuti simbol LOOP. Tambahkan juga simbol OUTPUT dan simbol ASSIGNMENT pada sisi YES. (Gambar No. 1)
  2. Klik dua kali pada simbol ASSIGNMENT sesudah simbol START. Akan muncul jendela ‘Enter Statement’. Pada bagian ‘Set’, ketikan “bilangan” (tanpa tanda petik ganda). Pada bagian ‘to’, masukan bilangan/angka 1. Klik ‘Done’ jika sudah selesai. (Gambar No. 2)
  3. Klik dua kali pada simbol belah ketupat. Akan muncul jendela ‘Enter Loop Condition’. Pada bagian ‘Enter loop condition’, ketikan “bilangan <= 10” (tanpa tanda petik ganda), inilah kondisi yang kita buat untuk perulangan. Klik ‘Done’ jika sudah selesai. (Gambar No. 3)
  4. Tampilkan tulisan pada simbol OUTPUT. “Bilangan: ” + bilangan (dengan tanda petik ganda).
  5. Pada simbol ASSIGNMENT kedua, bagian ‘Set’ diisi “bilangan” (tanpa tanda petik ganda) dan bagian ‘to’ diisi “bilangan + 1” (tanpa tanda petik ganda). (Gambar No. 4)
  6. Jika sudah selesai, flowchart yang dibuat akan seperti gambar. (Gambar No. 5)
  7. Jalankan flowchart yang telah dibuat. Keluaran yang akan ditampilkan pada MasterConsole akan seperti pada gambar. (Gambar No. 6)
Catatan:
Pengambilan keputusan dengan kondisi tertentu hanya akan menghasilkan dua keputusan/hasil, yaitu BENAR/SALAH atau YES/NO atau TRUE/FALSE. Berikut adalah contoh penulisan kondisi didalam aplikasi Raptor:
Contoh 1 kondisi: X ? Y
  • == ~ TRUE jika X sama dengan Y.
  • != ~ TRUE jika X tidak sama dengan Y.
  • > atau < ~ TRUE jika X lebih besar atau kecil dari Y.
  • >= atau <= TRUE jika X lebih besar sama dengan atau kecil sama dengan Y.
Contoh 2 kondisi: A == B ? C==D
  • AND atau && ~ TRUE jika kedua kondisi (A==B dan C==D) bernilai TRUE.
  • OR atau || ~ TRUE jika salah satu kondisi (A==B atau C==D) bernilai TRUE.
Sekian tulisan Cara Menggunakan Aplikasi Raptor Untuk Belajar Flowchart. Jika kamu mempunyai pertanyaan seputar tulisan ini, silahkan bertanya di kolom komentar dibawah. Sampai jumpa lagi di tulisan yang lainnya!